Kamis, 21 April 2011

BOCAH 5 TAHUN MERAWAT IBUNYA YANG LUMPUH

Surabaya - Kesetiaan Muhammad Aditya atau Adit (5) yang menjadi perawat ibunya yang menderita lumpuh, mendapatkan pujian dari Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Dia janji akan menjenguk dan memberikan bantuan.

"Hebat ya masih anak kecil. Ya harus dibantu. Menurut saya sih anak segitu harus dibantu," kata Gus Ipul kepada wartawan usai sidang paripurna di gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Kamis (21/4/2011).

"Dan dicatat alamatnya. Nanti saya akan tengok ke sana," tuturnya. Selain memberikan bantuan, pemprov juga akan berkoordinasi dengan Bupati Nganjuk untuk memperhatikan nasib Adit dan keluarganya.

"Saya salut lah dan harus diapresiasi. Nanti akan koordinasi dengan pak bupati," jelasnya.

Adit dan keluarganya menempati rumah kontrakan di Jl Wilis gang IIA. Adit, demikian Muhammad Aditya biasa disapa, menjadi perawat ibunya di saat sang ayah menjalankan aktivitas pekerjaan di luar kota. Mulai dari membersihkan rumah, mencuci dan menjemur pakaian, hingga menyiapkan air mandi untuk sang ibu yang hanya bisa terbaring di kasur, dengan tulus dilakukannya.

Adit adalah anak satu-satunya yang dimiliki Sunarti dari pernikahannya dengan suami kedua yakni Rudi (45) asal Jombang. Dari pernikahan pertamanya wanita asal Tambak Sawah, Sidoarjo dikaruniai 3 anak laki-laki, yang saat ini sudah tinggal terpisah darinya.

Kisah pilu itu mulai terjadi saat Adit berusia setahun, tanpa sebab yang pasti mendadak Sunarti tak lagi bisa menggunakan kakinya untuk berjalan. Bahkan organ tubuh dari pinggang ke bawah saat ini sudah tak lagi berfungsi.

Sementara sang ibu sejak mengalami kelumpuhan 4 tahun lalu belum sekalipun mendapat penanganan medis. Selama ini hanya pengobatan alternatif yang dituju dengan alasan keterbatasan kemampuan ekonomi.

Saat ini Sunarti sepenuhnya menggantungkan hidupnya kepada Adit, meski
dengan segala keterbatasan yang ada. Rudi, suaminya saat ini hanya pulang seminggu hingga dua minggu sekali untuk mengantarkan uang hasil bekerja, selebihnya banting tulang di luar rumah.

Sedangkan Adit harus menjadi perawat ibunya di tengah kelumpuhan. Pekerjaan rumah tangga, sepeti mencuci piring dan baju, menanak nasi dengan peralatan sederhana, menyapu dan mengepel lantai serta menyiapkan air mandi untuk sang ibu sudah menjadi rutinitasnya.



Bagi pembaca yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya untuk meringankan keluarga Adit bisa disalurkan melalui baksos yang digalang Detik Surabaya Community (DSC).
 Hingga Pukul 12.00 Wib hari ini, bantuan yang terkumpul (sementara) berjumlah Rp 24 Juta.

Tidak ada komentar: